Menyalakan Lentera Di Bukik Sariak: Jejak Pengabdian Menuju Jorong Berdaya Dan Berbudaya
Judul Buku: Menyalakan Lentera Di Bukik Sariak: Jejak Pengabdian Menuju Jorong Berdaya Dan Berbudaya
Penulis: Tegar Daratul Hikmah, Nazhiful Fajri, Allya Azzelina Afandi, Fonseca Gurdyola Adam, Alpina, Dinda Ratu, Khairatul Ahsana, Ali Imran, Tiodor Monika, Putri Rahmadani
Editor : Diyan Permata Yanda, M.Pd.
Tata Letak: Ali Imran
Desain Sampul: Nazhiful Fajri
Diterbitkan oleh:
Penerbit Fahmi Karya
Anggota IKAPI No. 047/SBA/2024
Jl. Gunung Bungsu RT 01/RW 02, Sumur Cindai
Kelurahan Tiakar, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat 26231
HP/WA : 081377856115
Email : penerbitfahmikarya@gmail.com
Website : www.penerbitfahmikarya.com
QRCBN 62-1057-5324-004
Cetakan Pertama, September 2025
x + 205 hlm: 15,5 x 23 cm
Front CAMRIA, 1,15 Spasi, Size 11
KATA PENGANTAR
Mahasiswa merupakan bagian penting dari masyarakat yang berperan strategis dalam membawa perubahan sosial. Kehadiran mahasiswa di perguruan tinggi tidak hanya bertujuan memperoleh ilmu pengetahuan, tetapi juga mempersiapkan diri menjadi insan yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya. Dalam konteks Tri Dharma Perguruan Tinggi, mahasiswa tidak hanya dituntut unggul dalam pendidikan dan penelitian, tetapi juga dalam pengabdian kepada masyarakat. Salah satu bentuk nyata dari pengabdian tersebut adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN), sebuah program yang dirancang agar mahasiswa dapat mempraktikkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah sekaligus melatih kemampuan sosialnya di tengah masyarakat.
KKN memberikan pengalaman berharga yang tidak bisa sepenuhnya diperoleh di ruang kelas. Melalui kegiatan ini, mahasiswa belajar memahami kondisi nyata masyarakat, berinteraksi langsung dengan berbagai lapisan sosial, serta berusaha menyelesaikan permasalahan sesuai kapasitas dan bidang keilmuannya. Kegiatan tersebut juga menumbuhkan sikap rendah hati, kemampuan bekerja sama, dan kepedulian terhadap sesama. Hal ini sejalan dengan pandangan Tan Malaka yang mengingatkan bahwa pendidikan tidak ada artinya jika menjauhkan kaum muda dari masyarakat sederhana. Oleh karena itu, KKN hadir sebagai sarana pembelajaran kontekstual, di mana teori dan praktik berpadu untuk membentuk karakter mahasiswa yang lebih utuh.
Pelaksanaan KKN mahasiswa UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi di Jorong Bukik Sariak Nagari Durian Kapeh Darussalam Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam menjadi salah satu contoh nyata keterlibatan generasi muda dalam pembangunan masyarakat. Dalam kurun waktu tertentu, mahasiswa menjalankan program kerja yang dirancang sesuai potensi dan kebutuhan masyarakat setempat. Bidang yang digarap meliputi pendidikan, ekonomi, sosial, dan keagamaan. Program tersebut tidak hanya bertujuan memberikan manfaat langsung, tetapi juga diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya inovasi dan kerja sama dalam membangun lingkungan mereka sendiri.
Tentu, mahasiswa masih berada dalam proses belajar dan memiliki berbagai keterbatasan, baik dari segi pengalaman maupun penguasaan ilmu. Namun, keberanian mereka untuk menerapkan pengetahuan di tengah masyarakat patut diapresiasi. KKN menjadi ruang latihan nyata untuk mengasah keterampilan non-akademis, seperti kepemimpinan, komunikasi, empati, dan kemampuan memecahkan masalah. Semua ini akan menjadi bekal berharga dalam perjalanan karier dan kehidupan mereka setelah lulus nanti.
Sebagai bentuk dokumentasi dan refleksi akademik, bunga rampai ini disusun berdasarkan pengalaman mahasiswa selama melaksanakan KKN. Artikel-artikel yang terkandung di dalamnya mencakup tema-tema penting seperti sejarah, pendidikan, bimbingan konseling, ekonomi, hukum, dan pemberdayaan masyarakat. Karya ini tidak hanya merekam hasil kegiatan, tetapi juga menjadi media berbagi pengalaman, pengetahuan, dan inspirasi.
Sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh mahasiswa peserta KKN atas semangat, kerja sama, dan dedikasi yang telah ditunjukkan. Semoga pengalaman yang diperoleh melalui kegiatan ini menjadi bekal berharga dalam mengarungi kehidupan setelah perkuliahan, serta menjadi amal ibadah yang bernilai di sisi Allah Swt.
Akhirnya, saya berharap bunga rampai ini dapat menjadi cermin perjalanan mahasiswa dalam mengabdikan diri kepada masyarakat, sekaligus pengingat bahwa ilmu pengetahuan sejatinya akan bermakna ketika diamalkan dan memberi manfaat nyata bagi orang lain.
Bukittinggi, 01 Oktober 2025
