Padang Mardani Menjadi Saksi Langkah Kecil Mahasiswa Untuk Perubahan Nyata

 

Judul Buku: Padang Mardani Menjadi Saksi Langkah Kecil Mahasiswa Untuk Perubahan Nyata

Penulis: Muhammad Irfan, Afivah Yanuardi, Faiz Yunshar, Wesi Junnita, Mezy Yulianti, Davina Ayuni Fitri, Sandrina Yulpa, Husnul Fatimah, Hanum Delfiwar, Dea Restian Putri

Editor : Himmatul Khairi S.E., M.M

Desain Sampul:  Muhammad Irfan

                 

                 

 

Diterbitkan oleh:

Penerbit Fahmi Karya

Anggota IKAPI No. 047/SBA/2024        

Jl. Gunung Bungsu RT 01/RW 02, Sumur Cindai

Kelurahan Tiakar, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat 26231

HP/WA     : 081377856115

Email         : penerbitfahmikarya@gmail.com

Website    : www.penerbitfahmikarya.com 

 

 

QRCBN 62-1057-3090-356

Cetakan Pertama, Oktober 2025

x + 119 hlm: 15,5 x 23 cm

Front CAMRIA, 1,15 Spasi, Size 11

 

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpah-kan rahmat, nikmat dan karunia-Nya. Berkat izin-Nya, buku pengabdian Padang Mardani Menjadi Saksi Langkah Kecil Mahasiswa untuk Perubahan Nyata akhirnya bisa dipegang oleh pembaca. Buku ini meru-pakan rangkuman dari perjalanan kami selama melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Jorong Padang Mardani, sebuah wilayah yang tidak hanya menyimpan sejarah, tetapi juga kehidupan masyarakat yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal. Bukan hanya sekadar catatan akademis, tetapi juga cerminan pengalaman hidup yang membentuk wawasan dan pemahaman lebih dalam.

Saat pertama kali melangkahkan kaki di Padang Mardani, kami hanyalah pendatang yang penuh rasa ingin tahu. Kehangatan dan sambutan dari masyarakat mulai dari Bapak jorong Padang Mardani yang mencarikan kami tempat tinggal dan masyarakat yang ramah, baik, sopan dan santun sehingga kami tidak terlalu canggung mendekatkan diri kepada masyarakat. Beriring jalannya waktu, pengalaman kecil yang sederhana justru memberikan kesan mendalam mulai dari percakapan ringan dengan para orangtua, senyum tulus anak-anak, sehingga keber-samaan yg berawal dari perkenalan masyarakat tersebut membuat kami timbul program selama kami mengabdi di Padang Mardani. Salah satu contohnya mengikuti seni tradisi dari desa tersebut yaitu tambua meskipun kami belum pernah memainkan alat music tersebut sebe-lumnya.

Buku ini tidak dimaksudkan sekedar sebagai laporan kegiatan KKN, melainkan sebagai narasi penuh makna tentang pertemuan, kebersa-maan dan pelajaran hidup. Selama kami KKN di Padang Mardani kami banyak belajar tentang disiplin dan tanggung jawab. Mulai dari rutinnya bu Kader dalam melakukan kegiatannya, bu Bidan yang tidak bosannya melakukan posyandu, mengunjungi rumah-rumah untuk gizi anak dan ibu hamil, anak-anak TPA yang sangat rajin dan disiplin, serta pemuda yang aktif dan banyak berkontribusi dalam kegiatan yang diadakan selama KKN. Tanpa dukungan dari masyarakat mungkin kami tidak bisa melakukan program hingga selesai.

Setiap halaman buku ini berupaya merekam perjaalanan kami ten-tang bagaimana beradaptasi dengan budaya baru, menghadapi tan-tangan bersama, serta membangun ikatan emosional dengan masyara-kat Padang Mardani. Melalui kisah-kisah ini, kami ingin berbagi bahwa pengabdian bukan hanya soal program yang terlaksana, melainkan juga tentang bagaimana hati dan pemikiran kami dibentuk oleh pengalaman hidup di tengah masyarakat.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Rektor, LP2M, dan do-sen pembimbing yang telah memberikan dukungan serta arahan selama pelaksanaan KKN. Apresiasi yang tulus juga kami berikan kepada Wali Nagari, Wali Jorong Padang Mardani, serta seluruh masyarakat yang menerima kami dengan tangan terbuka, memberikan bimbingan dan membagikan kearifan hidup yang begitu berarti.

Akhirnya, semoga buku ini dapat menjadi kenangan indah bagi kami dan inspirasi bagi para pembaca. Semoga pengalaman yang kami tuliskan ini mampu memberi semangat bagi generasi selanjutnya dalam menjalankan pengabdian menjadi, sekaligus pengingat bahwa “Padang Mardani Menjadi Saksi Langkah Kecil Mahasiswa Untuk Perubahan Nyata”. Selamat membaca dan mari kita rayakan keindahan dari sebuah pengabdian.

        

 

Bukittinggi,  02 Oktober 2025