Bedah Buku PAJACOMBO, Memori Kolektif Tentang Payakumbuh
Bedah buku memori kolektif Kota Payakumbuh dengan judul “PAJACOMBO” karya Feni Efendi berjalan lancar di Tarra Cafe&Resto Payakumbuh secara luring maupun daring, Minggu (5/12).
Acara ini diselenggarakan oleh panitia Alek Literasi Payakumbuh dengan ketua Delvia Andrini, S.Pd, Pustaka Dua-2 (Rumah Baca dan Diskusi Sastra), Ikatan Guru Indonesia (IGI) Payakumbuh.
Hadir sebagai narasumber dan pembicara, Wakil Ketua DPRD Sumbar Irsyad Safar, Ketua DPRD Payakumbuh Hamdi Agus, Ketua PLP Sumbar Dr Fadli Hafizulhaq, dan Pemerhati Sejarah dari milenial Akhlaqul Imam. Kegiatan itu dimoderatori Panji Anugerah, S. Sos dan pembawa acara Rizastra Lathifa Hanum juga dihadiri Kabid Pendidikan Dasar Fiki, sera Kabid Arsip dan Kabid Perpustakaan dari Dinas Arsip dan Perpustakaan Payakumbuh Irwandi Ipil Susanti
Proses bedah buku berlangsung, semua narasumber memberikan respon positif tentang buku tersebut. Buku itu telah mengajak pembaca untuk melihat Payakumbuh dari masa lampau hingga sampai sekarang. Buku ini disusun secara tematik dan dengan bahasa yang mudah dimengerti.
Ketua DPRD Payakumbuh Hamdi Agus mengabarkan bahwa Kantor Perpustakaan dan Arsip Payakumbuh akan dipindahkan ke Kantor Eks Balai Kota di Bukit Sibaluik dengan biaya rehab Rp.2,5 miliar rupiah.
“Ide itu berangkat setelah membaca buku PAJACOMBO ini,” kata Politis PKS itu.
Sedangkan dari pembicara Dr. Fadli Hafizulhaq menyarankan kepada pihak pemerintah agar jangan membiarkan Feni Efendi melakukan swadaya sendiri, baik dalam pembiayaan menerbitkan buku atau hal lainnya.
Begitu juga hal yang sama disampaikan Sepriyendi menyebutkan bahwa pemerintah seharus turut memberikan kepedulian kepada penulis-penulis yang telah membuahkan karya tentang Payakumbuh, terutama membantu penerbitan buku-buku mereka.